PERSAINGAN memperebutkan titel Premier League musim
2012/13 usai. Manchester United akhirnya menahbiskan diri sebagai jawara
musim ini di saat musim menyisakan empat pertandingan lagi. Namun,
masih ada persaingan seru lainnya. Selain perebutan tiket Liga Champions
musim depan dan batas aman degradasi, ada juga PFA Player’s Player of
the Year atau pemain terbaik musim ini.
PFA Player’s Player of the Year merupakan penghargaan yang diberikan
oleh PFA atau Asosiasi Pesepakbola Profesional di Inggris dan Wales.
Penghargaan yang pertama kali diadakan pada musim 1973/74 itu diberikan
kepada pemain terbaik di ajang Premier League dalam satu musim, yang
dipilih berdasarkan voting para anggota PFA.
Pada Jumat (19/4) lalu, PFA mengumumkan para nominator peraih
penghargaan tahunan tersebut. Nama-nama tenar dari tim-tim papan atas
pun bermunculan. Mereka adalah Gareth Bale (Tottenham Hotspur), Michael
Carrick (Man.United), Eden Hazard (Chelsea), Juan Mata (Chelsea), Luis
Suarez (Liverpool), dan peraih penghargaan tahun lalu, Robin van Persie
(Man.United). Siapa layak menang?
Mari mulai dari
Michael Carrick. Nama satu ini bermain intens dan selalu menjadi kepercayaan Sir Alex Ferguson untuk menghiasi lini tengah
Setan Merah.
Dari 34 laga yang telah dilakoni United musim ini, Carrick tercatat
hanya satu kali tak turun ke lapangan. Perannya cukup simpel:
menyumbangkan lini pertahanan dan lini serang United.
Kontributif dalam membantu timnya meraih gelar ke-20 Premier League,
Carrick sebenarnya berpeluang mendapat PFA Player of the Year tahun ini.
Namun sayangnya, ia kemungkinan “dijegal” rekannya sendiri, RvP, yang
penampilannya lebih mencolok, di mana kini menjadi
topskor sementara Premier League dengan koleksi 24 gol. Jadi, peluang Carrick tampaknya kecil.
Berikutnya
Eden Hazard. Siapa yang berani meragukan talenta muda Belgia yang baru menjalani debutnya di Premier League ini? Ditempatkan sebagai
winger untuk menopang striker tunggal, Hazard menjadi salah satu titik kunci permainan
The Blues.
Dari 33 pertandingan yang telah dijalani Chelsea, Hazard hanya absen
pada dua pertandingan, itu pun akibat sanksi larangan bertandingan usai
mendapat kartu merah.
Kendati menjalani debut di Premier League dengan mengesankan, Hazard
gagal membawa timnya bersaing dengan dua tim teratas, Manchester United
dan Manchester City. Hazard pun sepertinya masih membutuhkan waktu untuk
menjadi pemain terbaik. Namun, eks pemain Lille itu berpeluang besar
menggondol gelar PFA Young Player of the Year, di mana saingan
terberatnya hanya Bale.
Permata
The Blues lainnya pada musim ini adalah
Juan Mata.
Pada musim keduanya bersama Chelsea, peran gelandang asal Spanyol
tersebut semakin tak terbantahkan. Bermain sebanyak 30 pertandingan di
Premier League, Mata kini menjadi pencetak gol terbanyak kedua Chelsea,
di bawah Frank Lampard. Dan jangan lupa, dia adalah raja
assist tim asuhan Rafael Benitez -12
assist.
Namun, serupa dengan Hazard, kontribusi positif Mata belum mampu membawa
The Blues
tampil konsisten dan meramaikan persaingan perebutan takhta Premier
League. Meskipun, di kancah Eropa Chelsea masih berpeluang mendapat
gelar lewat ajang Eropa League. Peluang Mata untuk meraih PFA Player of
the Year sendiri terbilang cukup berat, mengingat para pesaingnya
bukanlah nama-nama sembarangan.
Gareth Bale. Ya, dialah salah satu kandidat kuat peraih
PFA Player of the Year. Gelandang sayap yang namanya terus meroket
tersebut menjalani musim yang cukup mengesankan bersama Spurs. Tampil di
28 laga Premier League, Bale terhitung rajin mencetak gol. Tak
tanggung-tanggung, 18 gol ia sarangkan ke gawang lawan. Bukan jumlah gol
yang biasa untuk seorang gelandang (beberapa kali menjadi
second striker).
Bale, yang meraih PFA Player of the Year pada musim 2010/11, juga
berpeluang meraih gelar individual lainnya, PFA Young Player of the
Year. Jika berhasil mengawinkan keduanya, pemain berusia 23 tahun
tersebut akan menyamai prestasi Andy Gray (1977) dan Cristiano Ronaldo
(2007). Meski tak akan mudah, tapi peluang Bale bisa dibilang cukup
terbuka.
Selanjutnya ada
Luis Suarez yang perolehan golnya
meroket pada musim ini. Di musim ketiganya di ajang Premier League,
pemain asal Uruguay tersebut semakin menunjukkan peran penting sebagai
juru gedor Liverpool. Hingga saat ini, ia telah bermain di 33 laga, dan
mencetak 23 gol. Ia sempat cukup lama memimpin perolehan gol terbanyak,
sebelum disalip Van Persie, dini hari tadi.
Sayangnya, jelang musim berakhir, Suarez justru “mencoreng muka
sendiri”. Pada laga melawan Chelsea akhir pekan lalu, ia menggigit
lengan Branislav Ivanovic dan mendapat ancaman hukuman larangan bermain
lebih dari tiga laga. Jelas, hal minor tersebut sedikit banyak dapat
mempengaruhi peluang dirinya meraih PFA Player of the Year pada musim
ini.
Seakan ingin memanfaatkan situasi yang menimpa Suarez,
Robin van Persie tampil ciamik dan menjadi penentu kemenangan United -sekaligus menjadi juara Premier League- atas Aston Villa dan mencetak
hat-trick.
Sempat mengalami paceklik gol, namanya kini kembali ada di peringkat
teratas daftar pencetak gol terbanyak Premier League, dengan koleksi 24
gol.
Tak ayal, nama RvP pun kembali didengungkan sebagai kandidat terkuat
peraih PFA Player of the Year musim ini. Dan, jika berhasil
melakukannya, eks pemain Feyenoord dan Arsenal tersebut akan menjadi
pemain ketiga yang meraih penghargaan tersebut dalam dua tahun
berturut-turut, setelah Thierry Henry (2003 dan 2004) dan Cristiano
Ronaldo (2007 dan 2008).
Melihat peluang masing-masing pemain, tanpa bermaksud menyepelekan
pemain lainnya, perebutan PFA Player of the Year tampaknya akan
mengerucut pada tiga pemain: Gareth Bale, Luis Suarez, dan Robin van
Persie. Namun, tak ada yang pasti sebelum PFA mengumumkannya pada Minggu
(28/4) mendatang. Anda sendiri, dukung siapa?