Selasa, 07 Mei 2013

Selamat Tinggal Spanyol, Selamat Datang di Final, Jerman...


DORTMUND – Dua pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions terbilang cukup mengejutkan. Bayern Munich menggunduli Barcelona dengan skor 4-0 di Allianz Arena, sedangkan Borussia Dortmund membantai Real Madrid dengan skor 4-1 di Signal Iduna Park.

Bayern dan Dortmund bisa disebut mewakili sepakbola Jerman, mengingat keduanya berasal dari kompetisi Bundesliga, sementara Madrid dan Barca tentu saja merupakan perwakilan sepakbola Spanyol. Dalam kurun waktu beberapa terakhir, tak bisa dipungkiri Spanyol dianggap memiliki sepakbola terkuat di Eropa, bahkan di dunia, hal itu melihat kesuksesan Timnas Spanyol menjuarai Piala Eropa dan Piala Dunia.

Madrid selalu lolos ke babak semifinal Liga Champions pada tiga musim terakhir, sementara Barcelona lebih hebat lagi, enam musim terakhir selalu lolos ke empat besar, dan dua musim di antaranya berakhir sebagai juara. Bayern Munich mungkin bisa dibilang mampu meladeni dominasi Spanyol, terutama karena mereka mampu menembus final Liga Champions pada musim 2009-2010, dan pada final musim lalu, kendati gagal menjadi juara.

Pada laga Bayern kontra Barca, tim besutan Tito Vilanova itu boleh saja menguasai ball possesion, tapi untuk urusan peluang, The Bavarians jauh lebih banyak ketimbang Blaugrana. Siapa pula yang menyangka Barca kalah dengan kebobolan sampai empat gol, sesuatu yang sangat jarang kita lihat. Terakhir kali Barca kalah 4-0 adalah pada musim Liga (Piala) Champions 1997-1998 melawan Dynamo Kiev yang masih dibela Andriy Shevchenko.

Dortmund, meski saat penyisihan grup Liga Champions musim ini telah mengalahkan Madrid dengan skor 2-1, tetap saja hasil 4-1 pada semifinal dini hari tadi begitu mengejutkan. Tim asuhan Jurgen Klopp itu juga layak mendapatkan kemenangan tersebut, karena penampilan mereka yang gemilang.

Delapan gol lahir ke gawang dua klub Spanyol itu, bahkan satu gol balasan yang dicetak Madrid ke gawang Dortmund boleh dibilang berkat andil blunder bek Die Borussen, Mats Hummels. Apakah kemudian ada pergeseran kekuatan dari sepakbola Spanyol ke sepakbola Jerman? Apakah dua tempat di final Liga Champions di Wembley pada 26 Mei mendatang boeh dibilang menjadi milik Bayern dan Dortmund?

Kita boleh bilang semua hal bisa terjadi dalam sepakbola, tapi mengejar ketinggalan empat gol dari Bayern, tim tengah berada di puncak permainan, adalah misi hampir mustahil. Barca harus menang 5-0 atas Bayern di Camp Nou. Bila itu benar-benar terjadi, tak ada kata-kata yang layak disematkan untuk Barca selain tim yang ajaib.

Bagaimana dengan peluang Madrid? Spanyol punya wakil yang tercatat dalam sejarah Liga Champions mampu melakukan comeback hebat setelah sempat kalah 4-1 di leg pertama. Kemenangan 4-0 Deportivo La Coruna atas AC Milan di pertandingan leg kedua perempatfinal Liga Champions 2003-2004, membalas kekalahan 4-1 Super depor di San Siro pada leg pertama.

Tapi Dortmund tentu saja bukan lawan yang bakal dengan mudah dibobol gawangnya empat kali tanpa balas. Pada laga penyisihan grup Liga Champions musim ini yang dimainkan di Santiago Bernabeu, Mario Gotze Cs sanggup mengimbangi El Real dengan skor 2-2. Jadi, sudah bolehkah kita menyebut final di Wembley mempertemukan Bayern Munich versus Borussia Dortmund?
 

0 komentar:

Posting Komentar